Ikuti @fauzinesia

Metode Dan Materi Pendidikan

FAUZIANNOR: 0901210208
PEMBIMBING: Abdul Khaliq.S. Pd.I
BAB II
PEMBAHASAN
METODE DAN MATERI PENDIDIKAN


A. Pengertian Pendidikan
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Langeveld mengemukakan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya.
Pendidikan ialah mengasuh jasmani dan rohani, supaya sampai kepada keindahan dan kesempurnaan yang mungkin dicapai. (Plato)
Pendidikan ialah menyiapkan manusia, supaya hidup dengan kehidupan yang sempurna.(Herbert Spencer)
Bapak M. Yusuf dalam perkuliahan yang dibimbingnya mengutip pengertian pendidikan menurut UUD RI NO. 20 TH. 2003 mengatakan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.


B. Metode Pendidikan
Metode pendidikan adalah jalan yang akan ditempuh oleh seorang guru (pendidik) untuk memberikan berbagai pelajaran (materi) kepada murid-murid dalam berbagai jenis mata pelajaran (materi).
Mengetahui cara (metode) pendidikan atau pengajaran itu sangat penting sekali bagi para guru selaku pendidik. Maju guru sebagai pendidik atau gagalnya dalam mendidik itu terletak pada metode yang digunakannya. Apabila metode itu baik dan sesuai dengan kaidah-kaidah pendidikan serta keadaan peserta didiknya maka hasil pendidikan tersebut akan baik. Sebaliknya kalau metode yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pendidikan serta tidak relevan dengan keadaan serta situasi peserta didik maka hasilnya pun tidak baik pula.
Kadang sering kita lihat, seorang guru yang mempunyai pengetahuan yang luas tetapi dalam penyampaikan materi terkadang hanya guru tersebut yang paham, hal ini disebabkan karena metode yang digunakannya keliru sebaliknya sering kita lihat guru yang mempunyai kapasitas keilmuan selaku pendidik kurang mapan dalam arti tidak terlalu menguasai materi tetapi amino serta pemahaman bisa dicapai oleh peserta didik dengan baik hal ini disebabkan karena metode yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.
Memikirkan dan merumuskan metode harus mengadakan orientasi dulu ke segala pihak: renungi diri dulu, renungi objek yang akan dikenal, dan renungi pula tujuan yang akan dikejar, atau nilai apa yang akan diusahakan.
Karena mendidik itu pergaulan, maka pergaulan yang mendidik, adalah hubungan yang dibentuk oleh satu metode Approach yang disadari dengan baik.
Ada beberapa macam metode approach yang biasa dilakukan orang, yaitu:
1. Identification approach.
Metode pendekatan secara mengidentifikasikan diri dengan objek pendidikan. Mengindentifikasikan ialah menyatukan diri, menyammakan diri dengan tingkat minat pemikiran objek pendidikan dan dengan sangat hati-hati dan harus diarahkan kepada tujuan pendidikan. Metode ini sering berhasil membina simpati tetapi terlalu lamban menekankan, menanam nilai-nilai pendidikan.
2. Impressive or Normative approach.
Metode ini memang tidak dapat diterapkan secara konsekuen. Tapi pendidikan dapat melaksanakannya. Pendidik menerapkan metode ini dengan cara berpegang teguh kepada norma-norma yang perlu dari segi pendidikan. Dengan kekuatan kemampuan, pendidik menekankan norma itu supaya di ikuti oleh si anak didik. Metode ini dapat juga di istilahkan dengan “Teachers centered” atau “educators centered,” berpusat kepada keyakinan sipendidik bagaimanapun juga pengertian si pendidik terhadap keadaan si anak, tapi bila ia terlalu keras berpegang pada keyakinannya, akhirnya anak didik harus dapat mematuhinya. Jadi metode pendidikan ini adalah menanam kepatuhan sebagai cara yang mereka anggap tepat.
3. Persuasive approach: Pendekatan secara mengajak dan membujuk.
Membujuk berarti mengembangkan rasa senang dan merangsang kemauan si anak didik sendiri memperkembangkan nilai-nilai pendidik. Metode ini berprinsip dengan merangsang rasa senang dan kemauan, tercapai tujuan-tujuan pendidikan. Berarti juga minimal mungkin memberikan hukuman-hukuman, tapi lebih banyak memberi hadiah dan lain-lain.
4. Metode “Laissez-faire” approach
Metode ini tidak dapat diartikan masa bodoh terhadap perkembangan anak, tapi bersikap “membiarkan” dalam arti biarkan anak berkembang sendiri, nanti alam akan mendidiknya sendiri. Alam mendidik berarti ada alam microcosmos dan ada alam macrocosmos. Seorang anak akan tumbuh kedua mengikuti dua pola ini disebut pula “negative approach” atau “Natural Education approach”.
Seiring dengan perkembangan zaman serta sains maka metode-metode dalam pendidikan mengalami perubahan sehingga sekarang dikenal pula sebuah metode yang biasanya dikenal dengan metode pendidikan modern.
Metode pendidikan modern mempunyai asas-asas dan pokok-pokok yang umum, diantaranya:
1. Mementingkan kecendrungan hati murid-murid dan kemauannya. Mata pelajaran yang diberikan kepada mereka haruslah sesuai dengan gharizah dan keinginannya, sesuai pula dengan lingkungan dan bakatnya.
2. Mempergunakan kegiatan yang terbit dalam hati murid itu sendiri, yaitu dengan turut sertanya murid-murid melaksanakan segala pekerjaan, dan memberi kesempatan kepada mereka untuk berpikir dan bekerja sendiri, serta memberanikan mereka, supaya percaya kepada diri sendiri. Guru tidak usah turut campur dalam urusan murid-murid, kecuali jika sangat diperlikan oleh mereka.
3. Mendidik dengan jalan bermain-main, yaitu permainan anak-anak dijadikan jalan untuk mendidik mereka. Dengan demikian anak-anak belajar sambil bermain-main, terutama pada tingkat kanak-kanak (sekolah Taman Kanak-Kanak). Dengan demikian anak-anak tidak merasa tertekan oleh pelajaran yang mati dan tiada terikat oleh aturan-aturan yang menghalangi kebebasan mereka. Dengan jalan bermain-main anak-anak dapat melaksanakan pekerjaan sekolah dengan gembira dan suka ria.
4. Melakukan kaidah kebebasan yang teratur dalam mengajar dan tiada memberati murid-murid dengan perintah-perintah dan larangan-larangan yang tiada perlu.
5. Menarik hati murid-murid untuk bekerja serta menginginkannya, jangan menjauhkan dan membencikan hati mereka. Dengan demikian mereka bekerja dengan keinginan dan kemauan sendiri. Orang yang bekerja dengan kemauan sendiri tiada merasa lelah dan payah. Tetapi orang yang bekerja dengan terpaksa, sejak mulai bekerja telah mulai merasa lelah dan payah.
6. Memelihara alam kanak-kanak dan memikirkan masa depannya, yaitu berusaha mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan yang akan datang dengan menghimpunkan antara pelajaran, teori dan praktek.
7. Mengadakan jiwa gotong royong, yaitu bertolong-tolongan antara murid dan guru, antara guru dan murid, antara orang tua murid dengan guru. Dengan kata antara rumah-tangga dan sekolah.
8. Memberanikan murid-murid belajar sendiri dan percaya kepada diri sendiri dalam pekerjaan dan pembahasannya; dan tiada meminta tolong kepada guru, kecuali kalau darurat dan merasa kesulitan.
9. Mempergunakan panca indera, karena mendidik panca indera berarti mendidik akal (kecerdasan).
C. Materi Pendidikan
Imanuel Kant mengatakan bahwa manusia menjadi manusia karena pendidikan. Karena itu pendidikan termasuk upaya memanusiakan manusia. Sejarah umat manusia menunjukkan beberapa bukti tentang kebenaran pernyataan di atas. Isabella di Pensyilpania barat yang sejak lahir disembunyikan sampai ia ditemukan setelah berumur enam setengah tahun, ternyata hanya bisa menangis. Mr. Singh di India juga menemukan dua orang keturunan manusia di dalam gua sarang serigala, kedua orang tersebut di duga di asuh oleh serigala karena tingkah laku dan kemampuannya tak ubahnya dengan serigala. Ini menunjukkan bahwa pendidikan dengan materi-materi yang ada di dalamnya adalah merupakan upaya untuk memanusiakan manusia.
Materi pendidikan ialah segala sesuatu oleh pendidik langsung diberikan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha pendidikan yang diselenggarakan dalam keluarga, di sekolah dan di masyarakat, ada syarat utama dalam pemilihan materi pendidikan, yaitu:
1. Materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan.
2. Materi yang disampaikan harus disampaikan kepada peserta didik.
Dari beberapa pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa materi yang diberikan untuk pendidikan haruslah selaras dengan tujuan pendidikan, dan disampaikan kepada peserta didik kemudian materi tersebut bersifat positif terhadap peserta didik.



BAB III
PENUTUP

Simpulan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Metode pendidikan adalah jalan yang akan ditempuh oleh seorang guru (pendidik) untuk memberikan berbagai pelajaran (materi) kepada murid-murid dalam berbagai jenis mata pelajaran (materi).
Ada beberapa macam metode approach yang biasa dilakukan orang, yaitu:
1. Identification approach.
2. Impressive or Normative approach
3. Persuasive approach
4. Metode “Laissez-faire” approach
Metode pendidikan modern mempunyai asas-asas dan pokok-pokok yang umum, diantaranya:
1. Mementingkan kecendrungan hati murid-murid dan kemauannya.
2. Mempergunakan kegiatan yang terbit dalam hati murid itu sendiri.
3. Mendidik dengan jalan bermain-main.
4. Melakukan kaidah kebebasan yang teratur dalam mengajar dan tiada memberati murid-murid dengan perintah-perintah dan larangan-larangan yang tiada perlu.
5. Menarik hati murid-murid untuk bekerja serta menginginkannya, jangan menjauhkan dan membencikan hati mereka.
6. Memelihara alam kanak-kanak dan memikirkan masa depannya.
7. Mengadakan jiwa gotong royong.
8. Memberanikan murid-murid belajar sendiri dan percaya kepada diri sendiri dalam pekerjaan dan pembahasannya; dan tiada meminta tolong kepada guru, kecuali kalau darurat dan merasa kesulitan.
9. Mempergunakan panca indera.
Materi yang diberikan untuk pendidikan haruslah selaras dengan tujuan pendidikan, dan disampaikan kepada peserta didik kemudian materi tersebut bersifat positif terhadap peserta didik.

ARTIKEL TERKAIT:

Post a Comment

Mari kasih komentar, kritik, dan saran. Jangan lupa juga isi buku tamunya. :D

NB: No Porn, No Sara', No women, No cry

Cari disini

#Pengunjung

Instagram