Masalah
dunia remeh-meremehkan, pasti dari kita pernah atau sering merasakannya kan? Kalian
sering jadi korban? Atau, malah kalian suka ngeremehin orang? Aihh,,
Parahnya,
kadang kita nggak sadar kalau kita ngeremehin orang, lalu omongan kita 'nusuk'.
Sebelas dua belas lah sama membully(menurut aku lo ini).
Sebenarnya tulisan
ini buat ngingetin diri sendiri, yang
kadang nggak sadar karena suka ngomong ceplas-ceplos biar nggak begitu. Tapi,
kalau kalian juga pernah merasa, monggo sama-sama kita sadar. :) Dan aku nggak
akan ngebahas yang sudah jelas. Tapi yang kadang nggak disadari aja.
Setelah
semedi sejak lahir, inilah menurut aku beberapa hal/orang yang sering jadi
korban tapi kitanya sering juga nggak sadar.
1. Anak
kecil
(Anak kecil
di urutan pertama karena ku suka anak2. Dan berusaha nggak begitu ke mereka).
Anak kecil,
kebanyakan ya pendapat mereka nggak di didengerin. Dan itu cara ngeremehin
paling sering! Padahal siapa tahu pendapat mereka yang paling pas kan ya?
Lagian udah pernah juga kan denger kata "Jangan lihat orangnya, tapi
dengar pendapatnya".
Serius ini,
aku pernah baca tentang psikologi anak, kalau ternyata anak yang suka
diremehkan, trus di banding2kan dengan anak lain, itu sangat tidak baik, karena
dapat menjadikan anak tersebut menjadi tertutup saat dewasa nanti, dan tidak
PD. Pada nggak mau kan adek2 atau ponakannya ntar begitu gedenya?
2. Dosen/Guru
yang sudah tua
Ini,
kebanyakan terjadi di kelas. Kenapa? Karena mereka ngajar di kelas, bukan
pasar.
*serius*
Kenapa
mereka masuk daftar korban? Ah, kalian tahu laah alasannya apa. Nggak tega aku
jelasin panjang lebar. Pokoknya, semoga mereka panjang umur+sehat selalu.
Amiiin *salim dosen satu satu*
3. Hadiah a.k.a
Pemberian
Hah? Maksudnya
mas bro?
Jadi gini,
sering denger teman bilang begini pas dapat. Hadiah ultah misalkan "Halah,
paling dikasihnya bla bla bla" atau "Paling juga doa". Ckckck. Padahal
sekecil apapun, pasti ada manfaatnya. Lagian, orang mau juga syukur2. Nggak
wajib juga dia ngasih. Didoain mati tau rasa tuh.:p
4. Artis
baru
"Paling
terkenalnya bentar doang. Instant gitu". Oi, emang artis2 hebat yang
terkenal sampai sekarang itu mereka nggak pernah baru? Instant? Mie kali ah.
Kita kan nggak tahu betul juga sebelum nongol di tv gimana hidupnya. Contoh
penyanyi di pencarian bakat. Banyak kok dari mereka yang memang penyanyi, cuman
baru terkenal aja.
Masalah
nanti lama nggaknya terkenal, itu urusan nanti. Nggak suka silahkan, tapi
meremehkan? Jangan.:')
5. Say
hello
Kawan jauh,
teman satu sekolah dulu, atau malah keluarga, sangat penting untuk tetap
kabar2an. Misalkan basa basi nanya kabar atau apa. Jangan cuma pas penting
doang baru dihubungin.
Trus apa
hubungannya sama meremehkan?
Karena eh
karena, kadang mikirnya "Nggak usah kasih kabar juga gak apa2. Jauh gitu".
Tu kan masuk ngeremehin. Seakan-akan mereka yang jauh nggak penting.
Padahal
kita nggak tahu, bisa aja teman atau keluarga jauh itu pengen ngehubungin kita
misalkan, tapi kontak kita hilang.
Aku pribadi
pernah ngerasain, baru aja, udah bertahun-tahun nggak kasih kabar sama orang,
eh dapat kabar kalau ternyata dia meninggal. Dan ternyata pas sakit, dia nyari
aku. :'(
6. Orang
pakai gadget/pakaian murah
"Jangan
lihat orang dari luarnya" kata yang paling tepat. Jangan mentang2 kaya
(padahal yang kaya bapaknya), trus memandang sebelah mata (macam kapten bajak
laut :p) sama mereka.
Masalah
gadget murah: sebagian dari mereka bukannya nggak mampu beli, cuman nggak
pengen yang ribet. Paling simpel ya yang murah. Contoh handphone nokia 1100. Cuma bisa sms, nelfon, sama game ular.
Kadang iri
sama mereka yang selalu begitu. Membaca harus dibuku, bukan ebook. Ngomong 4
mata, bukan chat. Ah, jadi pengen balik #90an.:')
Pakaian
murah: "Ini masalah nyaman tidaknya di badan" kata salah satu artis holiwud
kaya raya yang jelas2 mampu beli baju mahal itu kedapatan beli baju $2/20ribuan
jawab pertanyaan media. Paham?
7. Passion
dan hobby
"Nggak
suka traveling? Ah, pasti nggak asik". Atau "Masih suka baca komik?
Macam kanak2 aja". Orang yang bilang semacam itu, gara2 beda passion,
mungkin masih berbentuk monyet. Tahu kan
kata "Berbeda"? Passion, kecintaan, hobby, pun beda. Jangan judge
orang yang misalkan beda.
Ada yang
seharian di menikmati liburan dengan setumpuk komik. Ada yang cuma duduk di
teras, sore2, ditemani kopi, mereka sudah bahagia, tanpa harus traveling. Malah
ada yang cuma mandangin foto2 pemandangan di gogel, udah bahagia. Yaah, semua
kan masalah rasa "nyaman".
Masih suka
ngejudge orang nggak asik gara2 beda passion atau hobby? Ah monyet,,
8. Buku dan
film
Kalau buku
biasanya jadi korban keganasan kata "remeh" karena penulisnya belum familiar,
atau penerbit yang belum terkenal. Atau bisa juga (lucunya) karena cover yang
katanya nggak menarik. Aduh boy, orang nulis, bukan jualan gambar. Dan
timbullah kata2 "Ah, paling isinya bla bla bla". Sakit!
Film? Ini
parah lagi. Kebanyakan yang jadi korban malah yang dari negeri sendiri!!
Pastilah
kalian pernah denger "Film Indo mah paling isinya porno". Lalu
hasilnya, film Indo kurang laku. Parah!
Memang sih,
ada beberapa sutradara yang nggak jual cerita, tapi jualan dada sama paha. But,
heii, jangan gara-gara itu lalu semua film negeri sendiri dibilang nggak bagus
atau disama ratakan. Masih banyak kok sutarada hebat kita yang bikin film bagus
kayak Mira Lesmana, Riri Riza, Joko Anwar, Ifa Isfansyah, Hanung Brahmantyo,
dan lain2.
Dan, bisa
juga ngeremehin buku karena film, atau film karena buku.
Kok bisa?
Iya bisa
sayang ku. #tsaaahh
Contohnya,
buku yang di bikin film. Biasanya habis liat filmnya, lalu ngomong
"Hahaaa, lebih bagus bukunya" atau "Ckck, ternyata lebih mantap
bukunya". Itu membandingkan, lalu akhirnya meremehkan salah
satunya.*maksa*
Padahal
nonton dan membaca, itu beda. Jangan di bandingkan. Jelas2 beda kok di
bandingin. :)
Bagi
pelaku, sudahlah. Saling dukung dari sekarang. Pasti nggak juga kan tuker
posisi sama korban? So, kalau kita nggak suka di remehkan, ya jangan remehin
orang.
Trus, kalau
kita yang jadi korban, jangan minder, balas dendam, apalagi psikopat.:p.
Santaiii. Kata bapak aku, kalau ada yang meremehkan kita, anggap itu cambuk
bagi kita untuk menjadi lebih baik. Lagian kalau mereka begitu, memang bagus
bagi kita kok. Kan jadinya kita tahu kekurangan kita, lalu bisa memperbaikinya.
Semacam rasa sayang yang terselubung.huehehe
Kayaknya,
lebih banyak lagi yang kita nggak sadari padahal ngeremehin orang/hal. Kalau mau
menambahkan, silahkan. Bebas kok kalau buat kamu.:*