Yup, beberapa bulan yang lalu, tepatnya 4 September, aku dan 11 teman dari Mapala Meratus, melakukan perjalanan ke puncak Halau-halau, Barabai, Kalimantan Selatan. Dan yang bukan mapala cuma aku. Kalau ditanya pengalaman naik gunung, aih, jangan tanya. Iyaa, jangan tanya, paling-paling cuma puncak Mandiangin di Tahura Sultan Adam sana. Perjalanan kami 4 hari. 2 hari naik, 2 hari turun. maklum, aku masih pemula, jadi ngak bisa cepat-cepat. Oya, Halau-halau ini puncak tertinggi di KalSel. Bangga? Jelas lah. :D
Kemaren rencana awal berempat yang berangkat. Si Salim yang paling semangat ngajak. Konon, ini persiapan sebelum Semeru sama Rinjani. Hahaaaa. Ok, mari lihat perjalanan kami. Let see,,,
|
Saat pelepasan di kampus, berdoa cuy |
|
Tanggal 5, berangkat dari pos satu di desa Batu Kambar |
|
Masuk hutan Kiyu |
|
Berdoa lagi memasuki daerah Tiranggang |
|
Ini manusia paling unyu yang pernah terdampar
di sana. Iya, itu aku teparrr |
|
Yang tepar tadi nih, berfoto dipohon yang katanya terbesar disana |
|
Penduduk asli sana. Dia nggak pake sepatu tracking, carier, atau headlamp!! kereeeen |
|
Sore Kamis, tanggal 5, kami sampai di Rampah.
Ini paginya, Jumat, makan dulu sebelum tracking lagi ke puncak. |
|
Ini air terjun Rampah. Masih asri. Dan semoga selalu terjaga |
|
Istirahat dulu tanteee.
(dari kiri Mas Gentong, Kingkong, Tapah, Aku, Marmut) |
|
Jembatan dari pohon tumbang. |
|
Walaupun belum mandi dihutan, teteup, harus eksis. |
Daaan, setelah lama 2 hari di perjalanan, ini lah kami
Iya iyaaa, ini bukan kami. Itu puncak Jaya Wijaya di Papua. Ok lanjut,,
|
Malam Sabtu, kami sampai dipuncak. Ini diambil pas pagi |
|
Hohoo. Bukti nyata ini |
|
Barito Mania dipuncak Halau-halau. Yeah, Sasah Lakasi!! |
|
Makan pagi sebelum turun puncak |
|
Teman-teman Mapala Meratus. |
|
Si Salim. Cita-cita beliau menjadi juru kunci Halau-halau |
|
Yup, saatnya kami turun. |
Banyak sebenarnya cerita selama perjalanan kesana. Terima kasih kepada teman-teman Mapala Meratus IAIN Antasari Banjarmasin. Kalian keren!
nb: Jangan sekali-kali pernah meremehkan gunung. Dan jangan merusak hutan! Go green, save green, make green! Hidup jomblo!!