Ikuti @fauzinesia

Pengertian Sistem Pendidikan

Enonk 7 6/13/2012




A. Pengertian Sistem Pendidikan
Kata sistem barasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti “cara, strategi”. Dalam bahasa Inggris system berarti “system, susunan, jaringan, cara”. System juga diartikan “suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir”.
Definisi tradisional menyatakan bahwa system adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya mobil adalah suatu system, yang meliputi komponen-komponen seperti roda, rem, kemodi, mesin, dan sebagainya. Dalam artian yang luas, mobil sebenarnya adalah suatu subsistem atau komponen dalam system tranportasi, di samping alat-alat transport lainnya, seperti sepeda, motor, pesawat terbang dan sebagainya.
Definisi modern juga tidak jauh berbeda dengan definisi tradisional seperti apa yang dikemkakan oleh para ahli, antara lain:
1. Immegart mendifinisikan system adalah suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun secara sistematis, bagian-bagian itu terelasi antara satu dengan yang lain, serta peduli terhadap kontek lingkungannya.
2. Roger A Kanfman mendifinisikan system dengan sutu totalitas yang tersusun dari bagian-bagian yang bekerja secara sendiri-diri atau bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.
3. Zahara Idris mengemukakan bahwa system adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau element-element, atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur untuk mencapai suatu hasil.
Sedangkan pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab yang dilakukan orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan.
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan setiap system pasti mempunyai ciri-ciri, antara lain:
1. Komponen-komponen, Komponen adalah bagian suatu system yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan system.
2. Interaksi atau saling berhubungan, semua komponen dalam sustu system pasti saling mempengaruhi dan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
3. Proses transformasi, semua system dalam mencapai tujuannya pasti memerlukan sebuah proses.
4. Koreksi, untuk mengetahui apakah semuanya berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka diperlukan adanya koreksi terhadap semua itu.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, mungkin dapat kita simpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu system yang terdiri dari komponen-komponen yang ada dalam proses pendidikan, dimana antara satu komponen dengan komponen yang lainnya saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pendidikan.

B. Komponen-Komponen Sistem Pendidikan
Secara teoritis, suatu system pendidikan terdiri dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang menjadi inti dari proses pendidikan. Adapun komponen-komponen tersebut terdiri dari tujuan, Pendidik, Peserta didik, alat pendidikan, dan lingkungan.

1. Tujuan
Tujuan adalah batas cita-cita yang diinginkan dalam satu usaha. Semua usaha mempunyai dan diikat oleh tujuan tertentu, termasuk usaha pendidikan. Sebab tanpa adanya tujuan tersebut, maka usaha itu tidaklah mempunyai arti apa-apa. Tujuan yang ingin dicapai dalam satu usaha perlu dikonkritkan lebih dahulu sebelum usaha dimulai, sebab tujuan mempunyai fuingsi yang tertentu terhadap satu usaha.
Secara umum terdapat dua pandangan mengenai tujuan pendidikan, pandangan yang pertama yang berorientasi pada individu berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah mempersiapkan peserta didik agar bisa mearaih kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupannya. Sedangkan pandangan yang kedua berorientasi pada kemasyarakatan, bagi mereka pendidikan bertujuan mempersiapkan manusia yang bisa berperan dan menyesuaikan diri dalam masyarakatnya masing-masing.
2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang melaksanakan pendidikan. Dialah sebagai pihak yang mendidik, pihak yang memberikan anjuran, norma-norma, bermacam-macam pengetahuan dan kecakapan, pihak yang turut membentuk anak, pihak yang turut membantu menghumanisasikan anak. Karena sedemikian besar tugas seorang pendidik maka diperlukan adanya persaratan-persaratan yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, persyaratan tersebut diantaranya:
a. Persyaratan Jasmaniah
Seorang pendidik merupakan petugas lapangan dalam pendidikan. Factor kesehatan jasmaniah adalah factor yang menentukan terhadap lancar dan tidaknya proses pendidikan yang ada, dan disamping itu kesehatan jasmaniah dari seorang pendidik banyak memberikan pengaruh terhadap anak didik, terutama yang menyangkut kebanggaan mereka apabila memiliki guru yang berbadan sehat
b. Persyaratan Keperibadian
Persyaratan keperibadian ini manyangkut masalah keseluruhan rokhaniah manusia, sikap, dan tingkah laku. Bentuk rokhaniah manusia hubungannya dengan masalah moral yang baik, dimana seorang guru harus memiliki moral tersebut sehingga dapat menjadi suritauladan bagi anak didiknya. Adapun sikap-sikap yang dapat digolongkan ke dalam moral yang baik antara lain: jujur, adil, bijaksana, pemaaf, ikhlas, mau mengakui kwsalahan sendiri, dan lain-lain
c. Persyaratan pengetahuan pendidikan
Setiap pendidik tidaklah cukup dengan sekedar pandai atau mempunyai pengetahuan saja, tetapi untuk menjadi seorang pendidik yang baik maka perlu memiliki pengetahuan-pengetahuan yang ada sesuai dengan kedudukannya sebagai pendidik. Adapun pengetahuan-pengetahuan yang penting perlu diketahui diantaranya: ilmu sejarah pendidikan, ilmu psikologi, kurikulum, ilmu tentang metode mengajar, pengetahuan tentang dasar dan tujuan pendidikan, pengetahuan tentang moral.
3. Peserta Didik
Peserta didik adalah sasaran pendidikan, pihak yang dididik, diarahkan, dipimpin, dan diberi bermacam-macam ilmu pengetahuan dan keterampilan. Peserta didik juga bisa dikatakan sebagai pihak yang dihumanisasikan.
4. Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang membantu terlaksananya proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuannya, baik berupa benda atau bukan benda. Alat pendidikan mempunyai pengertian yang sangat luas oleh sebab itu dalam pembicaraanalat pendidikan perlu diadakan pembagian-pembagian, sebab ada yang menganggap juga bahwa alat pendidikan adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Secara umum alat pendidikan terbagi menjadi dua macam yaitu berbentuk benda dan berbentuk non benda. Yang berbentuk benda misalnya: papan tulis, bangku, meja dan sebagainya. Sedangkan yang berbentuk non benda misalnya: teguran, peringatan, ganjaran, dan sebagainya.
Bagi para pendidik dengan tugasnya dituntut untuk menyempurnakan alat-alat pendidikan yang penting disamping itu pula keterampilan seorang pendidik dalam pemakaian alat-alat pendidikan banyak menentukan kesuksesan pendidikan.
Tentunya banyak sekali factor-faktor yang harus diperhitungkan oleh para pendidik dalam hubungannya dengan pemakaiaan alat-alat pendidikan factor tersebut antara lain: Faktor pendidik sebagai Subjek pendidikan, Faktor anak didik, faktor kemampuan.
5. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar anak baik berupa benda-benda, peristiwa-peristiwa yang terjadi maupun kondisi masyarakat terutama yang dapt memberikan pengaruh kuat kepada anak yaitu lingkungan dimana proses pendidikan tersebut berlangsung antara lain berkaitan dengan keadaan sekolah, perlengkapan peralatan sekolah, keadaan murid-murid, keadaan guru-guru, dan lain-lain. Serta lingkungan dimana anak-anak bergaul sehari-harinya yang meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Yang berkaitan dengan lingkungan keluarga misalnya: perlakuan orang tua terhadap anak, status anak dalam keluarga, besar kecilnya keluarga, keadaan ekonomi keluarga, pendidikan orang tua. Sedangkan yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat misalnya keadaan masyarakat tersebut.
Pengaruh lingkungan tidaklah seperti pengaruh yang diberikan oleh pendidik, sebab pengaruh lingkungan tanpa adanya kesengajaan, kesadaran, apalagoi perencanaan.berbeda dengan pengaruh yang diberikan pendidik dimana mereka berusaha dengan sadar, tanggung jawab, sistematis dalam mengantarkan peserta didik mencapai kedewasaannya.


BAB III
PENUTUP

Simpilan:
Sistem pendidikan adalah suatu system yang terdiri dari komponen-komponen yang ada dalam proses pendidikan, dimana antara satu komponen dengan komponen yang lainnya saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pendidikan.
Adapun komponen-komponen yang ada dalam sitem pendidikan antara lain:
 Tujuan
 Pendidik
 Peserta didik
 alat pendidikan
 lingkungan


DAFTAR PUSTAKA

Anshari, Hafi, 1983, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.
Ahmadi, Abu, Uhbiyati, Nur, 2001, Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hasbullah, 2006, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ihsan, Fuad, 1997, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Latif, Abdul, 2009, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, Bandung: PT Rifika Aditama.
Ramayulis, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,

ARTIKEL TERKAIT:

7 Ninggal jejak

thanks gan..
jazakumullah khaira katsir

mantap sekali informasinya.. semangat untukmemperkuat sistem pendidikan indonesia.... agar sistem pendidikan indonesia ini semakin mengoptimalkan otak kanan dan otak kiri sehingga kita akan semakin cerdas.. salam

izin salin ya. syukron

semangat semangat. :^D^:

Post a Comment

Mari kasih komentar, kritik, dan saran. Jangan lupa juga isi buku tamunya. :D

NB: No Porn, No Sara', No women, No cry

Cari disini

Cerita² Enonk

#Pengunjung

Instagram