Ikuti @fauzinesia

Telaah Kurikulum

Enonk 2 1/01/2017



Di dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di Madrasah adalah pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Pendidikan agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah yang terdiri dari empat mata pelajaran tersebut memiliki karakteristik sendiri-sendiri, yaitu Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak, Fikih, dan SKI.
Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.  Secara substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islammemiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan,  membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.
Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan dan me-review  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam aspek Tarikh & Kebudayaan Islam untuk SMP/MTs, serta memperhatikan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 , tanggal 1 Agustus 2006, Tentang Pelaksanaan Standar Isi, yang intinya bahwa Madrasah dapat meningkatkan kompetensi lulusan dan mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi.[2]

A.        TUJUAN
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam  yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
5. Mengembangkan  kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, ipteks dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

B.    Ruang Lingkup Mata Pelajaran di Madrasah Tsanawiyah
1.      Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
a. Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam
b. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah
c. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
d. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin
e. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Ummayah
f. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah
g. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
h. Memahami perkembangan Islam di Indonesia.[3]

C. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran (SKL-MP) SKI
1.      Meningkatkan pengenalan dan kemampuan mengambil ibrah terhadap peristiwa penting sejarah kebudayaan Islam mulai perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan para khulafaurrasyidin, Bani Umaiyah, Abbasiyah, Al-Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.
2.      Mengapresiasi fakta dan makna peristiwa-peristiwa bersejarah, dan mengkaitkannya dengan fenomena kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi, dan ipteks.
3.      Meneladani nilai-nilai dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam peristiwa bersejarah.[4] 

D. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) SKI di Mts
Selain SK-KD, di sini penulis juga akan memaparkan cakupan materi dan alokasi waktu mata pelajaran SKI di Madrasah Tsanawiyah sebagai berikut:
Kelas / Semester        :  VII/ I
Standar Kompetensi : 1. Memahami sejarah kebudayaan Islam
NO
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.1
Memahami sejarah kebudayaan Islam
Menjelaskan pengertian kebudayaan Islam
Sejarah kebudayaan Islam
2X40



 1.2
Menjelaskan tujuan dan man-faat mempelajari sejarah kebuda-yaan Islam
Tujuan dan manfaat mempelajari sejarah kebudayaan Islam
1.3
Mengidentifikasi bentuk/wujud kebudayaan Islam
Bentuk/wujud kebudayaan Islam
2X40

Standar Kompetensi :  2. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah
No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
2.1
Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah
Mendeskripsikan misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat
Sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah
4 X 40’
2.2
Mengambil hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pem-bawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masya-rakat di kaitkan dengan perkemba-ngan kondisi sekarang
misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil ‘alamin
4 X 40
2.3

Meneladani perjuangan Nabi dan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah     
Kisah perjuangan Nabi dan paraSahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah     

6 X 40




Standar Kompetensi      : 3. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
No
Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
3.1
Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
Mendeskripsik-an sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
Sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
6 X 40’
3.2
Mengambil hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan di kaitkan dengan perkembangan kondisi sekarang
Hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat
4 X 40
3.3

Meneladani semangat perjuangan Nabi dan para Sahabat di Madinah
Kisah teladan dari perjuangan Nabi dan para Sahabat di Madinah
4 X 40
Kelas/Semester            : VII/ II
Standar Kompetensi : 4. Memahami sejarah perkembangan Islam pada masa Khulafaurrasyidin
No

Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
4.1
Memahami sejarah perkembangan Islam pada masa Khulafaurrasyidin
Menceritakan berbagaiprestasi yang dicapai oleh Khulafaurrasyidin
PrestasiKhulafaurrasyidin
4 X 40
4.2
Mengambil hikmah dari prestasi Khulafaurrasyidin di kaitkan dengan perkembangan kondisi sekarang
Hikmah dari prestasi Khulafaurrasyidin di kaitkan dengan perkembangan kondisi sekarang
4 X 40’
4.3
Meneladani gayakepemimpinan Khulafaurrasyidin
Kisah kepemimpinan Khulafaurrasyidin
4 X 40
Standar Kompetensi    : 5. Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umaiyah
No

Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
5.1
Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah
Menceritakan sejarah berdirinya daulah Amawiyah
Sejarah berdirinya daulah Amawiyah
4 X 40’

5.2
Mendeskripsikanperkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah   
Perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umaiyah
5.3
Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
Ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
4 X 40
4.5
Mengambil ibrah dari perkemba-ngan kebudaya-an/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah untuk masa kini dan yang akan datang

Ibrah yang dapat diambil dariperkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah untuk masa kini dan yang akan datang
4 X 40’
5.5
Meneladanikesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Aziz
Kisah kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Aziz
4 X 40’
Kelas/Semester            : VIII/ I
Standar Kompetensi : 1. Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa  Bani Abbasiyah
No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.1
Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah
Menceritakan sejarah berdirinya Bani Abbasiyah
>Sejarah berdirinya  Bani Abbasiyah
>Proses terbentuknya sejarah Bani Abbasiyah
>Tokoh tokoh yang berperan dalam sejarah berdirinya Bani Abbasiyah
>Faktor pendukung sejarah berdirinya Bani Abbasiyah
4 X40
1.2
Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan     /peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah
>Perkembangan kebudayaan/peradaban Islam  pada masa Bani Abbasiyah
>Sebab  perkembangan kebudayaan/peradaban Islam  pada masa Bani Abbasiyah
>Lahirnya tokoh  dari perkem-bangan kebuda-yaan/ peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah    
4X40
1.3

Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan dan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah
·         Tokoh ilmuwan muslim masa Bani Abbasiyah
·         Peran tokoh ilmuwan muslim pada pada masa Bani Abbasiyah
·         Kemajuan ilmuwan muslim masa Bani Abbasiyah
·        Kebudayaan/perada-ban Islam pada masa Bani Abbasiyah
4 X 40’
1.4
Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan     /peradaban Islam pada  masa Bani Abbasiyah      untuk masa kini dan yang akan datang

·         Ibrah nilai nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah untuk masa kini
·         Ibrah nilai nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah untuk masa yang akan datang    
4 X40
1.5
Meneladani ketekunan dan kegigihan perkembangan kebudayaan    /peradaban Islam Bani Abbasiyah
·         Meneladani ketekunan nilai nilai positif perkembangan kebudayaan/peradaban Islam Bani Abbasiyah
·         Mengubah prilaku nilai nilai negatif ke positif perkembangan kebudayaan/peradaban Islam Bani Abbasiyah
·         Kegigihan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam Bani Abbasiyah
2X40
Kelas/Semester            : VIII/ II
No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
2.1
Memahami perkembangan Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
>Sejarah berdirinya  Dinasti Al Ayyubiyah

>Proses terbentuknya sejarah Dinasti Al Ayyubiyah

>Tokoh tokoh yang berperan dalam sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah

>Faktor pendukungsejarah berdirinyaDinasti Al Ayyubiyah
4 X 40
2.2

Mendeskripsik-an perkembangan kebudayaan/peradaban Islam  pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·         Berkembangnya kebudayaan/peradaban Islam  pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·         Sebab-sebab berkembangnya kebudayaan/peradaban Islam  pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·         Munculnya tokoh akibat dari sebab berkembangnya kebudayaan/peradaban Islam  pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
    
4 X 40
2.3
Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan dan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·         Tokoh ilmuwan muslim masa Dinasti Al Ayyubiyah
·         Peran tokoh ilmuwan muslim pada pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·         Kemajuan ilmuwan muslim  masa Dinasti Al Ayyubiyah
·        Kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
4 X 40
2.4
Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan     /peradaban Islam pada  masa Dinasti Al Ayyubiyah     untuk masa kini dan yang akan datang
·      Ibrah nilai nilai positif dan nigatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini
·      Ibrah nilai nilai positif dan nigatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa yang akan datang
4 X 40
2.5

Meneladani Sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
·      Nilai nilai positif yang bisa diteladani darisikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi 
·      Nilai nilai negatif ke nilai nilai positif yang bisa diteladani darisikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
·      Keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi        
4 X 40
Kelas/Semester            : IX/ 1
Standar Kompetensi : 1. Memahami perkembangan Islam di Indonesia
No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.1
Memahami perkembangan Islam di Indonesia
Menceritakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial dan pengajaran
·         Sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan

·         Sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui sosial

·         Sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui pengajaran
4 X 40’
1.2

Menceritakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi
·         Sejarah beberapa kerajaan Islam di Jawa
·         Sejarah beberapa kerajaan Islam di Sumatra
·         Sejarah beberapa kerajaan Islam di Sulawesi
4 X 40
1.3
Mengidentifikasi para tokoh dan perannya dalam perkembangan Islam di Indonesia
·      Para Tokoh dalam perkembangan Islam di Indonesia

·      Peran para tokoh dalam perkembangan Islam di Indonesia
4 X 40
1.4
Meneladani semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia
·      Semangat para tokoh  yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia
·         Kisah keladanan para tokoh  yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia
4 X40
Kelas/Semester            : IX / II
Standar Kompetensi : 2. Memahami sejarah tradisi Islam Nusantara
NO
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu
2.1
Memahami sejarah tradisi Islam Nusantara
Menceritakan seni budaya lokalsebagai bagian dari tradisi Islam
·      Seni budaya lokal sebagai bagian dari tradisi Islam

·      Perbedaan  seni budaya lokal dari tradisi Islam dan yang bukan dari tradisi Islam
4 X40
2.2
Memberikan apresiasi terhadap tradisi dan upacara adat kesukuan Nusantara
·      Apresiasi tradisi kesukuan Nusantara
·         Apresiasi upacara adat kesukuan Nusantara
4 X 40’ ([5])

E.    Analisis  pembahasan
1. SK, KD dan Materi serta Alokasi Waktu
Kurikulum Nasional menetapkan beberapa standar yang harus dipenuhi oleh semua satuan pendidikan. Standar-standar itu tidak hanya menyangkut Standar Isi yang meliputi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar maupun Standar Kompetensi Lulusan melainkan juga Standar Proses (RPP). Agar peserta didik dapat mencapai SK, KD, maupun SKL mata pelajaran SKI di Mts secara optimal,  juga perlu didukung oleh berbagai standar, salah satunya adalah standar proses.
PP nomor 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan standar proses mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah progam perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus. Dengan kata lain, RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.[5]
Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam menekankan pada kemampuan mengambil ibrah terhadap peristiwa penting sejarah kebudayaan Islam mulai perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan para khulafaurrasyidin, masa Bani Umaiyah, Abbasiyah, Al-Ayyubiyah serta sampai perkembangan Islam di Indonesia. Mengapresiasi fakta dan makna peristiwa-peristiwa bersejarah, dan mengkaitkannya dengan fenomena kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi, dan ipteks. Meneladani nilai-nilai dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam peristiwa bersejarah. 
Setelah pemakalah melihat dari SK dan KD serta materi pembelajaran yang disertai dengan ruang lingkup dan tujuan dari Sejarah Kebudayaan Islam tersebut telah sesuai, begitu juga dengan tujuan pembelajaran pendidikan agama islam pada Sejarah Kebudayaan Islam  di MTs  dengan melihat dari taraf kemampuan siswanya, kedalaman dan keluasan materi serta jenjang pembelajarannya sudah  sesuai, serta tidak adanya kecacatan antara program kurikulum.
Dan, pada pelaksanaannya di lapangan jika dianalisis lebih lanjut, Mengenai alokasi waktu pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang cakupan pembelajaran SKI di Mts  tersebut cukup luas, dengan waktu  2 X 40 menit  sudah memadai atau cukup dengan melihat alokasi waktunya yang sudah disediakan.
Menurut pemakalah yang menjadi kendala adalah metodenya, kerena metode adalah  hal yang menunjang bagi keberhasilan suatu pembelajaran, maka tugas gurulah yang harus bisa memilih dan memilah strategi apa yang cocok untuk digunakan dan pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam  tersebut,  kerena pembelajaran SKI merupakan mata pelajaran yang sering dianggap membosankan bagi sebagian besar siswa, maka perlu diadakan inovasi dan variasi  dalam proses penyampaian pembelajaran, misalnya dengan beralih ke metode pembelajaran yang lain, selain metode ceramah yang dianggap monoton, meski terkadang metode ceramah bisa menjadi senjata yang ampuh dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Dilihat lebih lanjut menurut analisis simpulan pemakalah pada materi pembelajaran SKI ini masih ada kekurangannya diantaranya yaitu:
a. Metode Sejarah Kebudayaan Islam masih menggunakan metode lama seperti ceramah meskipun kadang metode ceramah  bisa menjadi senjata ampuh dalam penyampaian materi.
b. Kerena materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini cakupannya cukup luas apalagi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini menuntut siswa untuk mengingat tokoh dan tahun di mata pelajaran sejarah kebudayaan islam maka seorang guru harus bisa memilih model metode apa yang cocok digunakan untuk setiap pembelajaran.
c. Materi Sejarah Kebudayaan Islam yang diberikan ini masih belum memperhatikan minat dan kebutuhan individu dan sosial.
Karakteristik setiap mata pelajaran berbeda-beda, khususnya materi SKI yang berisikan informasi berupa data-data dan fakta sejarah, maka pemilihan metode yang tepat akan memudahkan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pemilihan metode yang salah akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran.
Banyak metode pembelajaran yang biasa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran khususnya untuk pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini, diantaranya: ceramah, diskusi, pengalaman lapangan, debat, demonstrasi, simposium, brainstorming, dan sebagainya. Dari sekian banyak metode yang biasa dilakukan di ruang belajar adalah metode ceramah (lecturing). Metode ini sangat dominan dalam paradigma belajar Teacher-centered(pembelajaran berpusat pada guru). Dan pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini bisa menggunakan Alat Bantu dengar ( Audio- Visual) serta gambar gambar tentang sejarah kebudayaan islam. Selain itu, bisa ditambahdengan beralih ke metode pembelajaran yang lain, selain metode ceramah, bisa juga menggunakan metode:
a)      Metode pemberian tugas dan resitasi
b)      Metode diskusi
c)      Metode tanya jawab
d)     Metode karyawisata.[6]
Pada dasarnya Tidak ada metode pembelajaran yang terbaik untuk satu mata pelajaran tertentu. Metode yang baik ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kesesuaian metode itu dengan karakteristik siswa dan struktur serta jenis materinya. Ukuran baik tidaknya metode adalah terletak pada seberapa efektif metode itu dipakai untuk menghantarkan siswa menguasai kompetensi yang ditentukan.

 F. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Dari evaluasi kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai sehingga bisa diketahui bila terdapat selisih antara standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang bisa dicapai.
Menurut  Wand and Brown Evaluasi yaitu Suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu, sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari keberhasilan belajar seseorang setelah ia mengalami proses belajar selama satu priode tertentu.[7]
Dari analisis pemakalah dalam penilaian pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini mencakup tiga aspek yang menjadi sasaran penilaian yaitu aspek kognitif (Pengetahuan), Afektif(sikap) dan Psikomotor (Keterampilan). Penilaian dilakukan secara menyeluruh pada semua aspek baik kognitif, afektif dan psikomotor, yang dilakukan dengan kemampuan siswa pada tiap- tiap aspek tersebut.
Evaluasi Hasil Penilaian Pembelajaran SKI seorang guru SKI harus bisa melakukan evaluasi terhadap tes dan menetapkan standar keberhasilan. Jika semua siswa telah menguasai suatu kompetensi dasar maka pelajaran dapat dilanjutkan dengan materi berikutnya, dengan catatan guru memberikan perbaikan (Remedial) kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan dalam menguasai kompetensi dasar.







BAB III
KESIMPULAN

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan, yaitu membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam  yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan, melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam, serta mengembangkan  kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, ipteks dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
Di dalam penilaian pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini mencakup tiga aspek yang menjadi sasaran penilaian yaitu aspek kognitif (Pengetahuan), Afektif(sikap) dan Psikomotor (Keterampilan). Penilaian dilakukan secara menyeluruh pada semua aspek baik kognitif, afektif dan psikomotor, yang dilakukan dengan kemampuan siswa pada tiap- tiap aspek tersebut.











DAFTAR PUSTAKA

           
KTSP, SKL, SK dan KD Sejarah Kebudayaan Islam, Madrasah Tsanawiyah, VII s/d IX
Lampiran Peraturan menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
M. Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012
SKL, SK dan KD- Sejarah Kebudayaan Islam  VII – IX_1-2
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010
Wayun Nurkancana dan PPN Sunartana Evaluasi Hasil Belajar, Surabaya: Usaha Nasional, 2000
Wina Sanjaya, Kurikulum Pembelajaran, Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cet, 3, 2010




[1] Wina Sanjaya, Kurikulum Pembelajaran, Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cet, 3, 2010), h. 35.

[2] KTSP, SKL, SK dan KD Sejarah Kebudayaan Islam, Madrasah Tsanawiyah, VII s/d IX
[3] Lampiran Peraturan menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008, h. 48
[4] SKL, SK dan KD- Sejarah Kebudayaan Islam  VII – IX_1-2
[5] M. Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012), h. 115.
[6] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), h. 233.
[7] Wayun Nurkancana dan PPN Sunartana Evaluasi Hasil Belajar( Surabaya: Usaha Nasional, 2000) h.11

ARTIKEL TERKAIT:

2 Ninggal jejak

makasih infonya sangat berguna sekali untuk refrensi saya


perawatan rambut

Post a Comment

Mari kasih komentar, kritik, dan saran. Jangan lupa juga isi buku tamunya. :D

NB: No Porn, No Sara', No women, No cry

Cari disini

#Pengunjung

Instagram