Puisi (Cahaya Bulan) - Nicholas Saputra
Puisi (Cahaya Bulan) - Nicholas
Saputra
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
akhirnya semua akan tiba pada
suatu hari yg biasa
pada suatu ketika yg telah lama kita
ketahui
apakah kau masih sambut dahulu
memintaku minum susu
sambil membenarkan letak leher
kemejaku
kabut tipis pun turun pelan-pelan di
lembah kasih
lembah bandalawangi
kau dan aku tegak berdiri melihat
hutan ” yg menjadi suram
meresapi belaian angin yg menjadi
dingin
apakah kau masih membelaiku
semesra dahulu
ketika kudepak, kau dekaplah lebih
mesra
lebih dekat
apakau kau masih akan berkata
kudengar dekap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
cahaya bulan menusukku dengan
ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tahu dimana
jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari
mimpi
sudah waktunya berdiri mencari
jawaban kegelisahan hati
Saputra
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
akhirnya semua akan tiba pada
suatu hari yg biasa
pada suatu ketika yg telah lama kita
ketahui
apakah kau masih sambut dahulu
memintaku minum susu
sambil membenarkan letak leher
kemejaku
kabut tipis pun turun pelan-pelan di
lembah kasih
lembah bandalawangi
kau dan aku tegak berdiri melihat
hutan ” yg menjadi suram
meresapi belaian angin yg menjadi
dingin
apakah kau masih membelaiku
semesra dahulu
ketika kudepak, kau dekaplah lebih
mesra
lebih dekat
apakau kau masih akan berkata
kudengar dekap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
cahaya bulan menusukku dengan
ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tahu dimana
jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari
mimpi
sudah waktunya berdiri mencari
jawaban kegelisahan hati
ARTIKEL TERKAIT:
Post a Comment
Mari kasih komentar, kritik, dan saran. Jangan lupa juga isi buku tamunya. :D
NB: No Porn, No Sara', No women, No cry