God is The Best Director

Enonk 9 6/17/2014

Olaaaa. Akhirnya ngapdet blog lagi. Udah sebulan lebih nggak nulis-nulis disini. Maklum, mahasiswa akhir. Yang udah semester 10 ke atas pasti ngerti laah.

Nggak berasa udah bulan Juni aja. Itu artinya sudah dekat pilpres, dan kick off piala dunia sudah dimulai. Tapi yang pasti, artinya sekarang sudah mau tahun ajaran baru, mahasiswi baru, mahasiswi baru, dan mahasiswi baru. *cabe-cabean everywhere*

Sekarang ku sudah memantapkan hati lulus awal tahun ini. Kenapa? Malu? Bukan. Ku bukan tipe yang ngapa-ngapain karena orang. Nggak betah? Ahh, bukannya gak betah ngampus, sangat betah malah. Cuman sadar diri aja. Trus kenapa bang? Yaa, udah saatnya aja.

Cerita dikit ya kenapa jadi telat lulus. Jadi, karena kemaren itu masih merasa belum siap lulus, makanya 'melambatkan diri'. Sebenarnya semester 6 udah habis mata kuliah kok. Cuman, semacam takut nganggur gitu. Tapi, karena keadaan dan kesadaran diri itu tadi, akhirnya keputusan harus diambil. Toh rezeki udah di atur Tuhan.

Lanjut. Hampir 3 bulan yang lalu sudah ngajuin proposal skripsi, dan baru diumumin beberapa minggu kemaren. Dan syukurnya diterima dengan sedikit perbaikan. Nggak apa-apa, yang penting diterima. Dari awal sudah yakin diterima. Maklum, dospem semangat pas liat judul yang mau diajukan. Entah semangat karena judulnya bagus, atau karena bosan liat bimbingannya terlalu lama dikampus. Entahlah. Hati dospem lebih dalam dari laut. Huehehehee

Jadi, pas nunggu judul diproses, bahan sudah terkumpul di laptop. Kasus, materi yang mendukung, menolak, dan tambahan dari buku-buku lain, jurnal, karya ilmiah, sudah lengkap. Tinggal nyusun. Maklum, penelitian literatur, jadi nggak perlu ke lapangan.

But wait, tepat beberapa hari bahagia setelah judul diterima, laptop aku hilang! Iya hilang. H-I-L-A-N-G!!!

Tau gimana rasanya sedih, marah, nyesel, atau apalah itu nyampur? Sakitnya itu disini*nunjuk hati*! Sedih karena bahan aku dari awal kuliah disana, foto-foto disana. Foto-foto yang nggak ada dimanapun, nggak di jual dimanapun, dan nggak pernah terulang momennya dimanapun. Marah, tapi nggak tau ke siapa, dan nyesal karena apa, entahlah.

Benar kata senioran, skripsi itu berhantu. Hantunya ya kita sendiri, atau dari pihak luar. Untuk kasus aku, hantunya dua-duanya. Tapi, Tuhan maha adil. Tuhan sutradara terbaik, dan aku percaya itu sampai saat ini.

Tuhan pasti nyimpan kebahagiaan untuk aku nantinya. Dan alam pun terlalu baik ikut bersepakat menyimpan kejutan buat aku nanti. Aku yakin. Kalau film, aku suka yang 'twist'. Tapi untuk kali ini, semoga 'happy ending'. Ah, aku penasaran dengan ending cerita Tuhan dan alam kali ini.:')

Nb: Tulisan kali ini benar-benar random. Harap maklum. Oya, doakan semoga bisa lulus awal tahun ini. Amiiin